suratku untuk malaikat pelindungku "AYAH"
Don’t
wanna cry
Suara gerumuh hujan membasahi bumi seakan merasakan sedih
dalam hati ini karena kehilangan salah satu malaikat duniaku. Ayah, Apakah sekarang
tidak sakit lagi? Aku harap ayah bersama-Nya tanpa ada sakit lagi yang di rasakan
doaku selalu untukmu, terimakasih untuk menjadi ayah yang terbaik yang selalu
ada untukku, selalu bersamaku setiap saat dan mengajarkan aku untuk menjadi
perempuan yang kuat yang tidak merasakan takut.
Meskipun duniaku seakan runtuh saat nafasmu sudah tidak
bernafas lagi,semua menjadi gelap dan tak terkendali. Aku tidak ingin menangis
walau air mata telah di pelupuk mata,aku telah berjanji tidak akan menangis
tapi maaf ayah aku tidak kuasa untuk membendungnya. Air mataku jatuh dengan
sendirinya tidak ada kata yang terucap hanya tangis sampai hujan menutupi air
mata ini seolah menghapus luka ini .
Air hujan seolah menyadarkanku bahwa engkau telah tenang
disana dan tidak akan merasakan sakit lagi seperti selama ini, bukankah
penyakit itu juga anugrah? setidaknya ini yang aku pikirkan walaupun terasa
menyakitkan tapi ada hikmah di balik itu semua.
Ayah maafkan anak kecil ini yang tidak tau seperti apa
harus bersikap, yang selalu ingin bermanja kepadamu sampai makan dan minum pun
aku ingin di manja olehmu tapi sekarang aku harus merelakan semuanya bukankah
ayah telah mengajarkankan semuanya akan baik-baik saja.
Hari-hari yang ku lewati tidak ada yang berubah hanya
senyummu tidak ada di pagi hariku lagi, tidak ada sapamu di siang hariku,tidak
ada candamu di hariku lagi. Aku berjalan dengan semua kenangan bersamamu,
apakah aku salah menginginkanmu bersamaku untuk selamanya. Bukankah ayah ingin
melihatku besar menjadi sarjana yang sukses lalu menikahkanku dengan seseorang
yang menjadi sainganmu??
Ayah,your my first love. tidak ada seorang laki-laki lain
yang mencintaiku selain dirimu yang tidak akan menyakitiku.
Marahmu pantrangan bagiku karena lembut kasihmu tidak
pernah menyakitiku, tegasmu membuatku sangat takut untuk berbuat salah tapi itu
membuatku menjadi sangat berhati-hati dalam bertindak. Aku akan sangat marah
kepada orang yang membentakku karena ayah pun tidak pernah membentakku ataupun
memukulku maka “sebelum kamu menyakitiku
aku akan menghindar bila tidak aku akan melupakannya bersama dengan namamu” –ujarku
bila orang lain menyakitiku
Hari berganti bulan,bulan berganti tahun, banyak yang
berubah baik itu dari dalam diriku maupun di luar diriku. Itu memang bukan
keinginanku tapi itu yang aku pilih . Meskipun aku selalu di landa cemburu saat
anak gadis bersama ayahnya tapi aku harus berdiri sendiri tanpanya tapi aku
tidak akan menangis karena ingat sekarang ayah lebih tenang dengan doa yang aku
panjatkan walaupun tidak denganku tapi ayah pasti melihat dan melindungiku
bersamaNya. ayah akan bahagia karena doaku untukmu selalu.
note:
ayah telah wafat saat aku masih SMP dan baru hari ini aku menuliskan curahan hariku yang terkubur lama.
thanks for reading my story
Komentar
Posting Komentar